Senin, 21 Maret 2011

Tentang Gerobak Bioskop

Dalam mengalami film, Indonesia memiliki caranya tersendiri yang kemudian mempengaruhi ingatan orang tentang film itu sendiri, cara tersebut disebut Layar Tancap atau putar film di lapangan terbuka (biasanya lapangan bola). Secara teknis, layar tancap dilakukan dengan memproyeksikan film ke layar besar yang dipancangkan di tengah lapangan. Layar tancap ini dijalankan oleh pihak tertentu yang memang berprofesi sebagai penyedia jasa layar tancap. Mereka bis adisewa untuk acara perkawinan, khitanan, atau acara peringatan hari kemerdekaan.  Sebelum pelaksanaan layar tancap, biasanya ada pengumuman atau promosi yang dilakukan di tempat di mana layar tancap tersebut akan dilaksanakan.

Layar tancap tersebut tidak hanya kemudian membentuk pengalaman masyarakat terhadap film, tapi juga menjadi semacam ajang bagi interaksi sosial dan transaksi ekonomi di mana pasar malam juga selalu diadakan jika layar tancap digelar. Namun, layar tancap tergerus dan menghilang semenjak kemunculan bioskop indoor dan monopoli distribusi film di Indonesia, dan yang terakhir adalah kehadiran tv-tv swasta yang juga gencar membuat program pemutaran film yang dengan mudahnya bisa diakses oleh setiap orang dari rumahnya masing-masing.

Gerobak bioskop sebagai proyek distribusi media independen terinspirasi oleh semangat layar tancap tersebut. Gerobak bioskop diharapkan bisa kembali menghadirkan semangat menonton film, menjadi ajang interaksi sosial yang bisa dikerjakan secara organik di banyak tempat.


Share